Enter your keyword

post

Mahasiswa Program MSIB Unisla Sukses Buat Projek Sampah Berbasis Blockchain

Lamongan – Sugeng Dwi Budi Priantoro, Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas Islam Lamongan (Unisla) menjadi salah satu Mahasiswa Unisla yang sukses mengikuti Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Kampus Merdeka angkatan ke-5.

Di bawah bimbingan Munif, M.Kom, dirinya berhasil menyelesaikan projek Studi Independennya di PT. Greatedu Global Mahardika, perusahaan teknologi pendidikan berbasis platform digital yang bergerak di bidang BlockChain Developer dan berpusat di Jakarta Selatan.

Bersama tiga mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, Sugeng  menjalankan projek “Management dan Tracking Sampah Berbasis Blockchain”  selama 5 bulan sejak Bulan Agustus-Desember 2023.

Ketika ditemui di kampus, Sugeng menjelaskan Project yang dijalankan bertemakan Teknologi Green.

“Projek tersebut menggunakan teknologi blockchain sebagai database/back-end, di mana blockchain sendiri bersifat terdesentralisasi dan tidak akan bisa diubah ataupun dimanipulasi. Pada bagian front-end, tetap menggunakan Web2”. Jelasnya.

Namun, lanjut Sugeng, projeknya tetep dikonsep blockchain kombinasi antara kedua hal tersebut yang kemudian disebut dengan Web3.

“Cara kita berinteraksi dengan blockchain adalah dengan Smart Contract, di mana smart contract adalah sebuah contract pintar yang berfungsi untuk menjalanakan perintah kepada back-end”. Ucapnya.

Menurut Sugeng, Project ini berfungsi pada green teknologi sesuai tema yang di minta oleh perusahaan.

“Kita membuat sebuah aplikasi/web3, di situ kita dapat menyetorkan sampah untuk diolah ke droppoint selanjutnya”. Sambungnya.

Sugeng menjelaskan, Webnya bisa diakses secara umum oleh semua orang menggunakan web3, seperti metamask, dan brave.

“Setelah seseorang menyetorkan data sampah, admin akan memvalidasi transaksi tersebut, dan jika data valid maka data akan dimasukan kedalam blockchain, jika data tidak benar data akan diReject oleh admin. Setelah data masuk ke dalam blockchain kita dapat melakukan Serach and Tracking Data melalui app/web yang sudah kita buat”. Sambungnya.

Lebih lanjut, Sugeng menceritakan pengalamannya dalam menjalankan program Studi Independen.

“Kesan yang saya dapatkan adalah saya mendapatkan hal-hal baru, mendapakan pengalaman baru, dan mendapatkan teman-teman baru dari seluruh daerah Indonesia”. Ungkapnya.

Terkait tantangan, lanjut Sugeng, yang ia alami adalah ia menghadapi  hal-hal yang masih sangat baru di Indonesia, seperti kompleksitas teknologi, dan bahasa solidity.

“Saya mendapatkan banyak manfaat selama mengikuti, termasuk mendapatkan banyak ilmu baru mengenai apa itu blockchain, fundamental blockchain, smart contract dan pengetahuan dalam hal cryptocurrency”. Jelasnya.

Menurutnya, Teknologi ini akan menjadi sangat populer di masa depan karena data yang bersifat immutable, dan bank di luar negeri sendiri sudah mulai menggunakan teknologi blockchain ini.

“Dan di ajang capstone saya dan tim saya keluar sebagai juara 1 dari total 15 kelompok yang berasal dari kampus – kampus besar di Indonesia. Kuncinya adalah membuat project yang simple namun memiliki tujuan yang nyata dan cocok dengan tema, dan project tersebut pasti bisa di aplikasikan untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi saat ini di Indonesia”.  Pungkas Sugeng.

Untuk diketahui, anggota tim yang menjalankan projek “Management dan Tracking Sampah Berbasis Blockchain” ini terdiri dari:

  1. Sugeng Sugeng Budi Priantoro, Smart Contract & Ketua (Universitas Islam Lamongan)
  2. Rifqi Cipto Laksono, Project Descriptio (Universitas Muhammadiyah Kendari)
  3. Lefrand Bima Dzaki, Front End (Universitas Muhammadiyah Tangerang)
  4. Fenti Septri, Testing (Politeknik Negeri Sriwijaya)