Enter your keyword

post

Dihadiri Ratusan Mahasiswa Se-Lamongan, BEM Universitas Islam Lamongan Sukses Gelar Dialog Kebangsaan.

UNIVERSITASISLAMLAMONGAN, LAMONGAN – Badan Eksekutif Mahasiswa Kabinet Sinergi Kolaborasi Universitas Islam Lamongan periode 2023-2024 melaksanakan Dialog Kebangsaan bersama 3 stake holder sekaligus. Dialog kebangsaan ini dihadiri Dyah Roro Esti, B.A., M.Sc  Anggota DPR RI Komisi VII, Rian Septrianto Maulana S.M Ketua Gekrafs Jawa Timur, dan Drs. M. Fahrudin Ali Fikri M.Si Asistes Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat sekretariat Pemda Kabupaten Lamongan. Agenda tersebut dilaksanakan hari Senin, 18 Desember 2023 di gedung Pasca sarjana Unisla lantai 3 dengan mengusung tema “Peran Mahasiswa dalam Menyongsong Perubahan Menuju Indonesia Maju”

Khilmi Ansory selaku Ketua Panitia menyampaikan bahwa “kegiatan ini diikuti ratusan mahasiswa dari berbagai Organisasi kemahasiswaan di Unisla, kawan-kawan Ormek dan turut mengundang seluruh BEM yang ada di Kabupaten Lamongan. Sebagai kaum terpelajar, sudah sepatutnya kita berfikir maju kedepan untuk menciptakan terobosan yang terbaru”.

Melalui Stakeholder Pentahelix Mapping. BEM Universitas Islam Lamongan terbuka kepada seluruh stake holder yang ada di daerah dalam hal ini Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur hingga skala Nasional. Kegiatan ini merupakan inisiatif dari pengurus Bem Unisla dan dirasa perlu kami tegaskan bahwasanya Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Lamongan dan juga beberapa pihak yang hari ini hadir, tidak menyalahi aturan yang ada dan kami berani pastikan bahwa tidak ada unsur kampanye dalam kegiatan ini”. Ucap Nur Wahid selaku ketua BEM Unisla.

Dr. Winarto Eka Wahyudi, S.Pd., M.Pd.I selaku Wakil Rektor 3 Unisla menyampaikan dalam sambutannya bahwa “Rektorat Unisla mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh BEM Unisla yang menggandeng beberapa stake holder dalam kegiatan dialog kebangsaan ini. Hal ini selaras dengan harapan kami bahwasannya event kerjasama seperti ini terus digalakkan, dialektika dikampus harus hidup sehingga kampus Unisla bisa dikenal sebagai kampus pencetak kader aktivis dan akademis yang hebat”.

Dalam agenda dialog kebangsaan ini pembicara pertama yakni Dyah Roro Esti B.A M.Sc menyampaikan “Keberagaman yang ada di Indonesia harus disikapi dengan bijak dan moderat oleh generasi z maupun generasi milenial. Perkembangan situasi dan kondisi bangsa Indonesia saat ini, sedang diwarnai berbagai peristiwa baik sosial, politik, yang dikhawatirkan akan bisa memecah belah rasa kebersamaan, kebhinekaan, rasa persatuan dan kesatuan NKRI. Perbedaan beragam yang dimiliki bangsa Indonesia perlu untuk disyukuri bersama. karena diakui NKRI lahir dari keberbedaan baik suku, bahasa, agama juga RAS”.

Febri Hermansyah selaku perwakilan panelis menanggapi dengan menanyakan terkait “Pemerintah Indonesia mendorong untuk beralih ke energi terbaru dan terbarukan, melihat hal seperti itu bagaimana tantangan yang ada dan cara mempercepat agar harapan pemerintah itu bisa dicapai dan progres nyata untuk mewujudkan bersama penggunaan energi berbasis lingkungan do Indonesia”.

“Perubahan iklim telah terbukti menjadi bencana global dan terus menjadi permasalahan yang meningkat saat ini. DPR RI Komisi VII terus mendorong agar RUU Energi baru segera disahkan sebelum periode kerja selesai. Energi berbasis lingkungan bisa kita wujudkan bersama apabila sinergitas antara pemerintah dengan masyarakat bisa berjalan dengan baik.

Utamanya, diharapkan kalangan mahasiswa bisa peduli melalui peningkatan kesadaran tentang energi terbarukan, mengembangkan inovasi energi terbarukan, mendorong penggunaan transportasi ramah lingkungan, mengadakan kegiatan cinta lingkungan, dan mendorong perubahan kebijakan yang ramah kepada lingkungan”. Jawaban dari Mbak Roro, sapaan akrab dari Dyah Roro Esti B.A M.Sc. Anggota DPR RI Komisi VII.

Dilain kesempatan lain, Pak Fahruddin selaku perwakilan Pemerintah Daerah Lamongan menyampaikan bahwa “Lamongan memiliki luas wilayah kurang lebih  1.812,8 km² dengan luas tersebut, potensi hasil pertanian dan perikanan di Lamongan sangatlah menjanjikan. Dari data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten lamongan, dengan luasan lahan panen 154.204 Ha, Kabupaten Lamongan mampu menghasilkan gabah kering giling (GKG) sebesar 1.196 310 ton pada Bulan Januari-Desember tahun 2021 dan menjadikan Kabupaten Lamongan masih menjadi salah satu penyumbang produksi padi terbesar di Jawa Timur”.

Di akhir Sesi Cak Rian, sapaan akrab Ketua Gekrafs Jatim itu menuturkan bahwa “Multikulturalisme pemuda bangsa Indonesia harus disikapi dengan bijak. Semangat persatuan dan kebersamaan sebagai kunci keberhasilan dan kemajuan bangsa, selain itu saya juga berharap agar mahasiswa harus aktif berorganisasi untuk memperluas relasi, pengembangan minat dan bakat serta belajar tentang kehidupan bermasyarakat di dalam organisasi”.

“Sekali lagi saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Pak Fahrudin, Mbak Dyah Roro, dan Cak Rian. Kami dari BEM Universitas Islam Lamongan terbuka dan siap kolaborasi bersama untuk next event dengan njenengan semua. Demi kemajuan Almamater Universitas Islam Lamongan dan Indonesia”. Imbuh Wahid Ketua BEM Universitas Islam Lamongan.